Selasa, 18 Februari 2014

Jalan kaki bikin ingatan tetep kuat sampai tua

KOMPAS.com - Berjalan sambil menghirup udara segar tidak hanya dapat mengurangi risiko penyakit saja, tetapi juga mencegah penyusutan otak. Para peneliti menemukan, berjalan dapat meningkatkan ukuran hipokampus otak yang merupakan sasaran pertama yang dirusak oleh penyakit Alzheimer.
Dalam studi ini, para peneliti meminta 120 pria dan wanita yang berusia antara 55 hingga 80 tahun untuk berjalan selama 40 menit tiga kali seminggu. Normalnya, otak menyusut seiring bertambahnya usia, namun hasil pemindaian setelah setahun menunjukkan volume otak peserta justru meningkat dua persen.
Peneliti menjelaskan, pertumbuhan otak selama dua tahun merupakan perkembangan yang besar. Ketua peneliti Krik Erickson dari University of Pittsburgh mengatakan, seseorang tidak perlu melakukan aktivitas fisik yang berat untuk melihat efek ini. Hanya dengan berjalan kaki, Anda bisa mengembalikan usia tubuh beberapa tahun lebih muda.
Erickson menegaskan, olahraga bukanlah kunci untuk memerangi demensia, tetapi itu adalah cara terbaik untuk membuat pikiran tetap tajam. "Namun kebanyakan orang masih sangat tidak aktif bergerak dan sulit untuk membuat mereka berdiri dan bergerak," ujarnya.
Menurut dia, otak masih bisa dimodifikasi di usia tua, meskipun penyusutan otak merupakan kondisi yang tidak dapat ditawar, namun kecepatannya bisa dikurangi. Aktivitas fisik merupakan pendekatan paling efektif dalam memperlambat penurunan fungsi kognitif di usia tua.
"Mengombinasikan aktivitas fisik dengan olahraga otak, seperti menyusun puzzle juga bisa memberikan manfaat," sarannya.
Elizabeth Stine-Morrow, profesor psikologi dari University of Illinois menekankan pentingnya untuk melakukan olahraga otak maupun aktivitas fisik sejak usia muda. "Semakin cepat Anda mulai melakukannya, semakin baik hasilnya. Namun tidak ada kata terlambat untuk mulai melakukannya," tegasnya.
Sementara itu, Erickson menganjurkan pentingnya memilih aktivitas fisik yang paling disukai agar kontinuitasnya lebih mudah dilakukan. "Pastikan Anda menyukai aktivitas yang Anda lakukan," pungkasnya.

Kamis, 13 Februari 2014

ERUPSI KELUD

Material vulkanik dari letusan gunung berapi dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan. Muntahan material terutama debu vulkanik berpotensi mengganggu kesehatan, terutama sistem pernafasan.
Seperti diungkapkan ahli kesehatan paru dari Rumah Sakit Persahabatan Jakarta, dr Agus Santoso, SpP, ada beberapa faktor yang memengaruhi seberapa besar dampak debu vulkanik terhadap kesehatan. Faktor ini di antaranya konsentrasi partikel, proporsi debu yang terhirup, serta kondisi meteorologi.
Menurut Agus, debu vulkanik yang halus dan berukuran sangat kecil, yaitu kurang dari 10 mikron, berpotensi mengganggu pernapasan. Bahkan, debu berukuran kurang dari 5 mikron dapat menembus saluran pernapasan bagian bawah atau organ paru-paru.
Efek atau dampak debu vulkanik juga ditentukan oleh partikel pendukungnya. Debu yang disertai kristal silika menimbulkan dampak lebih merusak dan menyebabkan gangguan pernapasan berat.
Sementara itu, debu vulkanik yang disertai hawa panas dapat membawa debu piroklastik dengan permukaan tidak teratur dan cenderung tajam. Gangguan akibat debu piroklastik ini bisa menyebabkan kematian karena luka pada saluran pernapasan.
Debu vulkanik lain yang patut diwaspadai, kata Agus, adalah yang disertai gas CO, H2S, SO2, dan bersifat asam.
Dampak debu vulkanik bagi kesehatan, lanjut Agus, secara umum terbagi menjadi dua, yaitu efek akut dan kronik. Efek akut terbagi menjadi iritasi saluran napas, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), atau kesulitan bernapas pada penderita gangguan paru sebelumnya seperti penyakit asma.
Sementara itu, efek kronik terjadi setelah paparan bertahun-tahun. Hal ini ditandai adanya penumpukan abu silika dalam paru, yang disebut silikosis. Penderita akan mengalami penurunan fungsi paru dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Kondisi meteorologi, kata Agus, juga turut berpengaruh, yakni korban yang berdiri sesuai arah angin saat muntahan abu vulkanik kemungkinan menghirup lebih banyak dibanding yang berlokasi melawan arah angin.

Kendati begitu, efek merugikan dari debu vulkanik, terang Agus, bisa dicegah dengan penggunaan masker khusus. "Gunakan masker. Jika memungkinkan gunakan masker kategori N 95-N 100," kata Agus yang menambahkan masker tersebut mencegah masuknya debu berukuran kurang dari 10 mikron.
Bila telanjur terpapar, Agus menyarankan secepatnya ke fasilitas kesehatan terdekat. Untuk efek akut bisa diatasi dengan obat batuk, pengurang sesak, pengencer dahak, atau radang.
Pemeriksaan sederhana yang dilakukan adalah pengukuran menggunakan peakflow. Alat ini mengukur puncak udara keluar dari paru-paru. Sedangkan untuk paparan yang lebih lama, biasanya diperlukan rontgen paru. Kompas.com

Rabu, 12 Februari 2014

MANFAAT JUS BUAH UNTUK IBU HAMIL

Manfaat Jus buah   Jus adalah salah satu yang dapat digunakan untuk memenuhi asupan vitamin dan mineral. Bahkan dapat menjaga kesehatan tubuh dengan meningkatkan imun. Namun jangan sampai salah saat mengolahnya karena dapat membuat kandungan jus bisa rusak. Ada aturan untuk mengambil manfaat jus buah yang perlu diperhatikan saat meminumnya.
1. Jus dengan Air dan Serat
Jika anda menyukai mengonsumsi jus untuk sarapan maka pilihlah jus yang mengandung banyak air dan serat. Khasiatnya agar dapat melancarkan pencernaan anda. Menghindari jus asam di pagi hari akan membuat perut anda tidak sakit. Pilihan yang tepat dan dapat anda minum adalah pisang, apel, papaya, dan wortel.
2. Jus bukan pengganti makanan
Jus tidak bisa menggantikan peran dari makanan. Jika makan malam boleh saja dengan jus namun jika pagi hari maupun siang hari jangan anda lakukan. Sebab tubuh memerlukan 1.800 kkal, dan buah-buahan tidak dapat mencukupinnya. Hal tersebut malah akan membuat tubuh lemah.
3. Jus bukan pengganti buah
Meskipun anda sudah mengonsumsi jus namun anda juga perlu mengonsumsi buah secara langsung tanpa dihaluskan. Buah segar bagus bagi lambung, sebab proses mengunyah dapat emmbuat lambung bekerja dan membakar kira-kira 20 kkal.
4. Jus diminum beserta ampasnya
Ini penting, meminum jus dengan ampas buahnya. Sebab ampas mengandung serat dan vitamin. Paling umum yang dikandung adalah vitamin C yang penting bagi tubuh.